Kamis, 28 Agustus 2014
Senin, 10 Maret 2014
Mentawai Megathrust Direx Libatkan 30 Ribu Warga Mentawai
Sebanyak 30 ribu warga Kabupaten Kepulauan Mentawai bakal
dilibatkan dalam latihan untuk menguji sistem penanganan darurat
bencana internasional pada 17-23 Maret 2014. Kegiatan bertajuk Mentawai
Megathrust Direx (MMD) 2014 yang dihadiri Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono itu, Pemkab Mentawai menyiapkan tiga lokasi untuk keperluan
latihan, yaitu pulau Sipora Selatan, Siberut dan Tuapejat.
Kepala BPBD Mentawai, Elisa Siparang mengatakan, selain menyiapkan masyarakat, pemkab juga berkoordinasi dengan pihak terkait lainnya mempersiapkan sarana dan prasarana lainnya yang mendukung kesuksesan pelaksanaan MMD. “Kita sebagai salah satu tuan rumah dalam pelaksanaan MMD telah menyiapkan infrastruktur, kita minta bantuan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk melengkapi sarananya,” ujarnya.
Ia mengatakan, sarana yang dimaksud adalah jalur evakuasi, alat komunikasi dan shelter. Jika hanya mengandalkan bantuan dari APBD Pemkab Mentawai untuk melengkapi sarana itu, menurutnya suatu hal yang mustahil. “Kita juga butuh dukungan sarana pendukung dari BNPB untuk menyukseskan pelaksanaan kegiatan tersebut,” ujarnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar, Yazid Fadhli mengatakan, kegiatan itu akan diikuti ribuan masyarakat. Masyarakat yang berada di pinggir pantai akan diikutsertakan dalam kegiatan pelatihan tersebut. Posko utama pengendali seluruh kegiatan berada di Indarung. Sedangkan, untuk sub pengendali berada di UPT BPBD di kawasan Cengkeh.
Katanya, presiden akan hadir dalam kegiatan tersebut, yaitu mengunjungi lokasi pelatihan. “Kemungkinan besar, presiden akan berada di lokasi latihan. Apakah nanti presiden juga akan ikut ke Mentawai atau hanya di Padang saja, itu tergantung paspamres,” ucapnya.
Yazid mengatakan, kedatangan presiden ke Padang bukan sebagai peninjau tapi juga ikut dalam kegiatan latihan dengan peserta 18 negara yang terlibat dalam kegiatan MMD 2014 tersebut. “Kami masih menunggu perkembangan lebih lanjut dengan jadwal rencana kedatangan presiden ke sini,” ucapnya.
Deputi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB RI, Wisnu Wijaya mengatakan, kegiatan ini untuk sarana dan prasarana dalam sistem penanggulangan bencana yang telah ada. Pelatihan ini diperlukan untuk menguji sistem penangganan darurat dari tingkat daerah, provinsi, pusat dan internasional. Sebab, ini tidak hanya penanganan darurat bagi daerah utama sumber bencana, namun juga kawasan regional.
Indonesia adalah negara yang rawan bencana geologis termasuk gempa bumi dan tsunami karena merupakan pertemuan tiga lempeng tektonik utama di dunia yaitu lempeng eurasia, indo australia dan lempeng pasifik. Indonesia menyadari bahwa gemp abumi dan tsunami merupakan salah satu potensi bahaya yang harus ditangani oleh orang-orang yang tinggal di daerah yang memiliki resiko tinggi, oleh karena itu Pemerintah Indonesia mengembangkan master plan pengurangan resiko bencana tsunami untuk meningkatkan perlindungan bagi masyarakat yang tingal di daerah rawan gempa bumi dan tsunami. Dengan masyarakat dan pemerintah yang lebih siap, jumlah korban dan kerugian akibat bencana, diharapkan dapat diteken sekecil mungkin.
“Kejadian bencana gempa dan tsunami di Aceh memberikan kita pelajaran berharga. Pada saat itulah muncul desakan agar pemerintah segera menyiapkan sistem penanggulangan bencana. Menyikapi hal itu keluarkah UU No 24 Tahun 2007 tentang penanggulangan bencana,” ujarnya.
Dimana dalam UU tersebut, ditegaskan agar harus ada penanggungjawab kegiatan penanggulangan bencana. Penanggungjawab penanggulangan bencana adalah pemerintah dan pemerintah daerah. Untuk tingkat pusat adalah Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Sedangkan di tingkat daerah dibentuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Pelatihan peningkatan kapasitas dan kesiapan penanggulangan bencana ini diberi tema meningkatkan kerjasama dan kemitraan dalam tanggap darurat bencana untuk mewujudkan kawasan yang tangguh.
“BNPB sendiri telah melakukan beberapa tahapan persiapan untuk pelaksanaan CPX, FTX, ME dan HCA yang dimulai sejak Juli 2013 dan internasional concept development conference dan initial planning conference (IPC) pada Agustus 2013 di Padang yang melibatkan negara- negara anggota KTT Asia Timur non Asean serta organisasi internasional yang terkait,” ujarnya.
Kepala BPBD Mentawai, Elisa Siparang mengatakan, selain menyiapkan masyarakat, pemkab juga berkoordinasi dengan pihak terkait lainnya mempersiapkan sarana dan prasarana lainnya yang mendukung kesuksesan pelaksanaan MMD. “Kita sebagai salah satu tuan rumah dalam pelaksanaan MMD telah menyiapkan infrastruktur, kita minta bantuan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk melengkapi sarananya,” ujarnya.
Ia mengatakan, sarana yang dimaksud adalah jalur evakuasi, alat komunikasi dan shelter. Jika hanya mengandalkan bantuan dari APBD Pemkab Mentawai untuk melengkapi sarana itu, menurutnya suatu hal yang mustahil. “Kita juga butuh dukungan sarana pendukung dari BNPB untuk menyukseskan pelaksanaan kegiatan tersebut,” ujarnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar, Yazid Fadhli mengatakan, kegiatan itu akan diikuti ribuan masyarakat. Masyarakat yang berada di pinggir pantai akan diikutsertakan dalam kegiatan pelatihan tersebut. Posko utama pengendali seluruh kegiatan berada di Indarung. Sedangkan, untuk sub pengendali berada di UPT BPBD di kawasan Cengkeh.
Katanya, presiden akan hadir dalam kegiatan tersebut, yaitu mengunjungi lokasi pelatihan. “Kemungkinan besar, presiden akan berada di lokasi latihan. Apakah nanti presiden juga akan ikut ke Mentawai atau hanya di Padang saja, itu tergantung paspamres,” ucapnya.
Yazid mengatakan, kedatangan presiden ke Padang bukan sebagai peninjau tapi juga ikut dalam kegiatan latihan dengan peserta 18 negara yang terlibat dalam kegiatan MMD 2014 tersebut. “Kami masih menunggu perkembangan lebih lanjut dengan jadwal rencana kedatangan presiden ke sini,” ucapnya.
Deputi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB RI, Wisnu Wijaya mengatakan, kegiatan ini untuk sarana dan prasarana dalam sistem penanggulangan bencana yang telah ada. Pelatihan ini diperlukan untuk menguji sistem penangganan darurat dari tingkat daerah, provinsi, pusat dan internasional. Sebab, ini tidak hanya penanganan darurat bagi daerah utama sumber bencana, namun juga kawasan regional.
Indonesia adalah negara yang rawan bencana geologis termasuk gempa bumi dan tsunami karena merupakan pertemuan tiga lempeng tektonik utama di dunia yaitu lempeng eurasia, indo australia dan lempeng pasifik. Indonesia menyadari bahwa gemp abumi dan tsunami merupakan salah satu potensi bahaya yang harus ditangani oleh orang-orang yang tinggal di daerah yang memiliki resiko tinggi, oleh karena itu Pemerintah Indonesia mengembangkan master plan pengurangan resiko bencana tsunami untuk meningkatkan perlindungan bagi masyarakat yang tingal di daerah rawan gempa bumi dan tsunami. Dengan masyarakat dan pemerintah yang lebih siap, jumlah korban dan kerugian akibat bencana, diharapkan dapat diteken sekecil mungkin.
“Kejadian bencana gempa dan tsunami di Aceh memberikan kita pelajaran berharga. Pada saat itulah muncul desakan agar pemerintah segera menyiapkan sistem penanggulangan bencana. Menyikapi hal itu keluarkah UU No 24 Tahun 2007 tentang penanggulangan bencana,” ujarnya.
Dimana dalam UU tersebut, ditegaskan agar harus ada penanggungjawab kegiatan penanggulangan bencana. Penanggungjawab penanggulangan bencana adalah pemerintah dan pemerintah daerah. Untuk tingkat pusat adalah Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Sedangkan di tingkat daerah dibentuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Pelatihan peningkatan kapasitas dan kesiapan penanggulangan bencana ini diberi tema meningkatkan kerjasama dan kemitraan dalam tanggap darurat bencana untuk mewujudkan kawasan yang tangguh.
“BNPB sendiri telah melakukan beberapa tahapan persiapan untuk pelaksanaan CPX, FTX, ME dan HCA yang dimulai sejak Juli 2013 dan internasional concept development conference dan initial planning conference (IPC) pada Agustus 2013 di Padang yang melibatkan negara- negara anggota KTT Asia Timur non Asean serta organisasi internasional yang terkait,” ujarnya.
Selasa, 11 Februari 2014
Dengan mengikuti Organisasi Mahasiswa,
manfaatnya banyak sekali untuk masa depan. Dengan catatan, kalian berperan
sebagai partisipan aktif, bukan sebagai anggota yang sekedar terdaftar namanya
saja dan jarang mengikuti kegiatan yang diadakan. Kalau hanya namanya saja yang
terdaftar, kalian akan melewatkan kesempatan2 untuk mempelajari softskill yang
nantinya berguna di dunia kerja. Lalu kalau ikut, keuntungan apa yang kalian
peroleh? Softskill seperti apa yang dapat kalian pelajari? Apa manfaatnya di
dunia kerja nanti? Nahh berikut akan dijelaskan beberapa diantaranya :
1. Melatih Leadership
>> Ketika ikut organisasi,
pastinya akan ada banyak hal yang harus kalian urus seperti acara2 organisasi,
yang tentunya melibatkan banyak orang, baik itu sesama mahasiswa anggota
organisasi maupun orang2 yang diluar organisasi. Mahasiswa yang ikut organisasi
kampus umumnya memiliki sikap dan karakter yang lebih aktif dibanding mereka
yang tidak ikut organisasi. Mereka lebih banyak terlatih dalam mengutarakan
pendapat dihadapan org lain maupun menggerakkan dan mengarahkan teman-teman
sesama anggota ketika organisasi sedang mengadakan suatu acara.
Jika saat ini belum terbayang seperti
apa rasanya mengarahkan
teman-teman sendiri, jika nanti sudah
berpartisipasi dalam organisasi, sadar atau tidak sadar kalian akan terperangah
bahwa sesungguhnya kalian mampu melakukannya. Di dunia kerja, keterampilan
leadership ini pasti bermanfaat sekali. Seringkali di lowongan2 kerja
memasukkan leadership sebagai salah satu kriteria untuk calon karyawan barunya,
meskipun untuk posisi level staf yang sebenarnya tidak memiliki bawahan. Kalian
yang mengikuti organisasi mahasiswa dipandang lebih memiliki inisiatif serta
dapat memotivasi dan mengarahkan diri sendiri dan rekan dalam bekerja. Atasan
juga bakal lebih senang karena tidak harus mengarahkan kalian terus-menerus.
2. Belajar Mengatur Waktu
>> Dengan ikut organisasi, waktu
yang biasa kalian gunakan waktu yang biasa kalian gunakan untuk belajar dan
mengerjakan tugas akan berkurang. Sementara itu, kuantitas tugas kuliah tetap
sama saja antara kalian yang ikut organisasi dan teman2 lain yang tidak ikut
organisasi. Agar keduanya dapat berjalan sama-sama lancar dan tidak ada yang
terbengkalai, manajemen waktu yang baik mutlak harus kalian lakukan. Mungkin
pada awalnya, kalian akan sedikit kewalahan membagi waktu untuk kuliah dan
organisasi. Tapi lama2 kalian akan semakin terbiasa. Selanjutnya, kebiasaan ini
dapat terus terbawa. Setelah bekerja di kantornanti, kalian akan lebih terlatih
dalam mengelola tugas2 yang jumlahnya tidak sedikit dan menetapkan prioritas
tugas mana yang harus lebih dulu dikerjakan.
3. Memperluas Jaringan atau Networking
>> Di dalam organisasi akan banyak
orang baru yang kalian kenal. Teman2 mahasiswa seangkatan, senior, mahasiswa
dari jurusan lain, orang lain atau praktisi dibidang organisasi atau jurusan
yang kalian pilih, dan sebagainya. Mereka ini (bisa juga disebut sebagai
jaringan) jangan diremehkan, karena merupakan aspek yang penting, terutama bagi fresh graduate dan mereka yang sedang mencari
pekerjaan. Dari mereka, kalian akan dapat memperoleh informasi mengenai
lowongan pekerjaan. Entah itu dari kantor tempat mereka bekerja atau dari
informasi yang mereka miliki. Dan menurut kebiasaan di berbagai perusahaan,
rekomendasi kandidat dari karyawan yang sudah bekerja di perusahaan tersebut
biasanya prosesnya bisa lebih cepat, karena mereka telah memiliki gambaran dari
karyawan dalam tersebut mengenai kalian sebagai calon karyawan baru.
4. Mengasah Kemampuan Sosial
>> Mereka yang tergabung dalam
organisasi, umumnya secara sosial juga lebih aktif dibanding mereka yang tidak
ikut organisasi. Jika ikut organisasi, kalian juga akan terlatih berinteraksi
dengan berbagai macam tipe orang. Tidak hanya teman2 satu jurusan, tapi juga
dengan teman2 dari program studi yang lain. Dengan ini, tentu akan semakin
memperluas pemahaman kalian akan berbagai karakteristik orang. Sesuai
pengetahuan umum, adalah individu unik. Semakin luas pergaulan kalian, maka
pemahaman kalian akan manusia dapat semakin kaya. Saat bekerja nanti,
keterampilan ini akan sangat membantu. Kalian akan lebih berpengalaman
berinteraksi dengan berbagai karakter rekan kerja, sehingga nantinya akan
memudahkan kinerja kalian.
5. Problem Solving dan Manajemen Konflik
>> Banyak berinteraksi dengan
orang dengan berbagai karakteristiknya merupakan hal yang lumrah jika satu atau
dua kali terlibat konflik dengan mereka. Demikian juga di dunia kerja, dimana
deadline yang mendesak, rekan kerja yang kurang kooperatif atau sukanya
menjatuhkan rekan kerja di depan atasan, dan lainnya yang retan menimbulkan
konflik. Jika sudah terbiasa mengatasi masalah dan konflik, kalian tidak akan
kaget lagi dan sudah terbayang hal2 yang sebaliknya dilakukan untuk
menyelesaikan masalah agar tidak samapi menurunkan performa kerja.
jadi kesimpulan sob,. Berdasarkan uraian barusan, dapat
disimpulkan bahwa organisasi mahasiswa berperan sebagai ajang simulasi atau
latihan dunia kerja yang sesungguhnya. Hal ini disebabkan karena bangku sekolah
atau perkulihan tidak mengajari kemampuan2 yang tergolong soft skillnya
seperti ini. Saat berada di dalam kelas, kita sebatas mendapat pengetahuan
teknis akan suatu displin ilmu. Di buku-buku teks yang banyak dijual di pasaran
sebenarnya banyak mencantumkan teori2 dan tipe2 praktis mengenai soft skills
ini. Namun jika tidak dipraktekkan ke dalam bentuk perbuatan nyata atau benar2
melakukannya, ya sama saja nihil. Karena berkaitan dengan soft skills
ini, ada perbedaan mendasar antara tahu teori dan mampu mempraktekkannya ke
dalam kehidupan sehari-hari, termasuk di kantor. Berdasarkan pengalaman para
rekuiter perusahaan, seringkali memiliki riwayat organisasi memang merupakan
nilai tambah bagi calon pegawai baru. Seperti poin2 mengenai manfaat organisasi
tadi, kebanyakan perusahaan berpendapat bahwa calon pegawai yang memiliki
pengalaman organisasi lebih telatih jiwa kepemimpinanannya, memiliki manajemen
waktu yang lebih baik, jaringannya yang lebih luas, keterampilan
interpersonalnya juga lebih baik, serta pemilihan solusi dan pemecahan masalah
yang lebih baik dan lebih terlatih menyelesaikan konflik jika dibanding mereka
yang tidak memiliki pengalaman organisasi.
Salam Kemanusiaan__ :)
Cerita Kita
Cerita Kita
Sudah selama ini kita bersama, bukan karena ku takut berpisah, tapi karna kita semua tau betul bagaimana rasanya sendiri. Kita saling membantu bukan karena kita bisa segalanya, tapi karena kita berusaha untuk menjadi berguna bagi sesama. Kita saling memberi, bukan karena kita punya berlimpah, tapi karena kami tau betul bagaimana rasanya tak memiliki. Terlihat begitu sempurna bukan kebersamaan kita? Tapi sayangnya tak ada yang bejalan semanis madu di dunia ini, why? Karena sebelum kita terlahir di bumi ini kita tidak di bagikan buku panduan utuk hidup sempurna. Bahkan nobita harus di usilin giant dulu, sebelum doraemon membantunya. Spatula songebob pun pernah masuk rumah sakit, spongebob pun pernah salah paham terhadap petrik. Dalam dongeng pun, ariel si putri duyung pun harus menjadi bisu untuk mendapatkan kaki manusia. (aduh, kok jadi buat sinopsis dongeng seh..). selalu ada duri atau beling dalam hidup kita, begitu pula dalam suatu keluarga. Ya, kita semua tahu itu. Begitupun aku, seperti anak kucing yang kalau bertemu saling mencakar, tapi dalam cakaran itu menyimpan sayang. Tak ada pukulan yang begitu berarti diantara kita, aku yakin itu. Kami juga saling berdebat, tak jarang mungkin terbesit sakit di hati, tapi seiring berjalannya masa kita belajar saling mengerti betapa indah beda warna kita ini. Tidak spesial, tidak mentereng, warna standar, bahkan cenderung soft, tapi ketika beda warna-warna itu di satukan, itu nampak seperti aurora, megah, anggun, dan menawan.
Diklat , ya itulah kita, sudah 6 kali diklat. Konyol dengan kepolosan yang menggila, tapi tak pernah cukup bodoh untuk bertindak gegabah. Aku tak yakin diantara kita ada yang punya keirian yang begitu besar untuk menghancurkan keluarganya sendiri, yang aku tau tak ada kebencian diantara kita. Yang ada kesalah pahaman kecil yang tak diluruskan, karena kita begitu takut untuk saling menyakiti satu dengan yang lainnya. Saudaraku, katakanlah walau itu pahit. Bagaimanapun kita seperti jaring laba-laba yang akan saling terhubung, dan menjadi satu. Lihat, bukankah begitu manis kami saling memahami dengan kasih?
Poqiah, atau yang malas menyapaku untuk kata yang tak panjang itu memanggilku dengan nama kakekq. poqiah nama orang beruntung yang menemukan orang-orang ini. Tak tau apa yang harus ku gambarkan betapa hebatnya mereka dalam kesederhanaan mereka. Mengenang masa-masa kami bersama, tak ada kata lain selain keanehan luar biasa yang takan terlupakan.
Kini, setelah selaksa masa yang kita lewati, ada begitu banyak lembaran-lembaran cerita yang telah kita lukis dengan warna yang kita punya. Begitu indah dengan warna-warna yang biasa saja. Bukan hal yang mudah untuk menghapus semua rangkaian kisah yang telah kita susun bersama. Tidak mudah menghapus kenangan ketika kita berbagi butir-butir setengah nasi, gelondong-gelondong umbi yang matangnya tak sempurna. Mie instan yang mekar dengan rasa permen nano-nano. binatang kecil yg seperti mie kita makan bersama., Takkan pernah gampang menghapus tumpukan kenangan, ketika kita berbagi bivak umum yang kita buat dengan usaha keras, kemudian dihancurkan dan kita bangun lagi, ketika saling menopang melewati belantara dengan semangat, ketika kita jatuh dan saling membantu, ketika ada yg ingin pulang kmudian kita menahannya dan tangisan pun tak terelakkan, ketika kita basah dalam tangis, keringat dan air hujan. Terasa sakit tapi begitu manis bukan? Itulah kita selalu survive dalam apapun, selalu ada tawa yang menyejekuan jika bersama kalian. Ada begitu banyak ingatan yang begitu pekat dan lekat diantara kita. Dari semua kenangan ini hanya satu yang selalu ingin aku katakan kepada kalian. “senang telah menjadi bagian dari kalian yang begitu hebat, tulus dan apa adanya”
Langganan:
Postingan (Atom)